Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: dalam novel Laskar Pelangi Andrea Hirata ingin menyampaikan nilai-nilai pendidikan yang sangat bermanfaat bagi para pembaca dengan menghidupkan isi cerita di dalamnya, sehingga dapat menjadi lebih hidup dan menambah variasi serta menghindari hal-hal yang bersifat monoton yang dapat membuat pembaca bosan. Ketiga novel berikutnya adalah Sang Pemimpi, Edensor, dan Maryamah Karpov. Selama dua tahun sejak penerbitannya, September 2005—November 2007, Laskar Pelangi telah mengalami cetak ulang hingga empat belas kali. Novel tersebut mampu menarik perhatian dan banyak mendapat pujian, bahkan novel tersebut mencapai best seller di Indonesia dan Malaysia. Salah satu novel terkenal Indonesia yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Laskar Pelangi. Dalam novel tersebut, terdapat cerita yang menarik yang dikemas dalam fenomena masyarakat dan remaja. Sehingga dapat diterima oleh semua kalangan bahkan naskahnya menjadi serial film favorit sampai saat ini. Dalam kesimpulannya, novel-novel terkenal seperti “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata dan “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer adalah contoh nyata penggunaan unsur kebahasaan yang kaya dan memukau dalam sastra Indonesia. Dalam proses aransemen lagu Laskar Pelangi, elemen-elemen musik seperti melodi vokal, melodi instrumen, harmoni, ritme, dan aransemen instrumental lainnya dimodifikasi agar dapat menciptakan suasana dan ekspresi yang lebih mendalam. Aransemen lagu ini dapat dilakukan oleh seorang penata musik yang memiliki pemahaman dan keahlian dalam mengolah September 2008. Film Laskar Pelangi merupakan karya adaptasi dari buku Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Skenarionya ditulis oleh Salman Aristo. Hingga Maret 2009 Laskar Pelangi telah ditonton oleh 4,6 juta orang.1 Arti kata “Laskar” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tentara, kelompok serdadu, pasukan. .

unsur kebahasaan dalam novel laskar pelangi