Dikatakannyasaat penggeledahan,pihaknya berhasil menemukan barang bukti berupa 39 paket narkotika jenis sabu dengan berat sekitar 16,00 gram yang ditemukan di dalam dompet kecil warna putih. "Selain itu kita juga mengamankan 1 unit Hp merk Nokia warna hitam model TA-1017 beserta SIM card nya di tangan Pelaku,"pungkasnya. PetugasSita Paket Kiriman Berisi Ganja Didalam kamar kos itulah petugas menemukan 10 bungkus sabu dengan berat total 10.381 gram. Pengembangan dilakukan, tim berhasil amankan satu tersangka lainnya berinisial YR tak jauh dari lokasi penangkapan JN. 5. Sabu 15.528 Gram Dalam Bus Tujuan Tangerang 11. 200,10 Gram Sabu di Dalam Plastik Hitam Homepage/ HUKRIM Miliki Sabu Paket Rp 50 Ribu, Pratama Dihukum 2 Tahun Penjara. Ikuti Kami; Juli 16, Setelah bertemu dengan SAPEI lalu terdakwa membeli narkotika jenis sabu seharga Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) dari SAPEI. Sekira pukul 02.00 Wib ketika terdakwa bermain ludo, tiba-tiba polisi berpakaian preman datang dan menangkap Jakarta- Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri sergap satu kapal nelayan pengangkut narkotika jenis sabu 204 Kilogram (Kg) dan 200 ribu butir ekstasi di perairan pesisir Ulim, Aceh dekat Pulau Penang, Malaysia. Polisi juga mengamankan barang bukti 47.500 butir erimis/H5. Polisi berhasil mengamankan tiga orang tersangka, yaitu yakni FR selaku nahkoda, SJ selaku pengendali Untuksatu paket sabu dengan berat satu gram ia membelinya dengan harga Rp 1.200.000. "Tersangka membagi-baginya menjadi paket setengah gram dengan harga Rp 600.000 sampai Rp 700.000. Selain dijual belikan, Sugeng mengaku juga mengonsumsi barang haram tersebut," ungkap Jodi di Mapolres Jepara Kamis (15/2/2018). BerandaSurabaya Pengedar Sabu Ini Mengaku Dibayar 200 Ribu Sekali Kirim. Pengedar Sabu Ini Mengaku Dibayar 200 Ribu Sekali Kirim. Redaksi. anggota tim reskoba Polrestabes Surabaya yang menangkap dirinya saat mengambil sabu di dalam bungkus rokok Surya 12 yang ditaruh dibawah plakat depan Lotte Mart Jalan Mastrip No. 70 Karang Pilang . BORNEONEWS, Sampit - Terdakwa RH alias Rob 27 mengaku sabu sebanyak 26 paket yang diamankan darinya didapat setelah ditukar dengan motor curian. Rencananya, sabu itu akan dijual dengan harga per paket sebesar Rp 200 ribu. "Saya menjualnya kepada siapa saja yang membelinya," kata terdakwa saat sidang di Pengadilan Negeri Sampit, Kamis, 26 September 2019 Di hadapan majelis hakim yang diketuai Muslim Setiawan, terdakwa menjelaskan kronologis penukaran sabu itu dengan sepeda motor curian. "Saya menjual motor hasil curian saya itu seharga Rp 4 juta, Rp 3 juta dibayar dengan sabu. Dan Rp 1 juta dibayar tunai," kata terdakwa. Terdakwa diamankan pada Selasa, 2 Juli 2019 sekitar pukul Wib di Desa Tanjung Bantur, Kecamatan Mentaya Hulu, Kabupaten Kotim. Saat digeledah dari warga Desa Tumbang Torung RT 2 RW 1 Kecamatan Bukit Santuai, Kabupaten Kotim itu, diamankan 26 paket sabu dan ponsel. Terdakwa membeli sabu sebanyak satu kantong, kemudian dibagi menjadi 26 paket dengan berat 1,69 gram. Usai didengarkan keterangannya rencananya, pekan mendatang jaksa akan mengajukan tuntutan atas perbuatan terdakwa tersebut. NACO/B-11 Laporan Wartawan Muhammad Fachri Ramadhani BALIKPAPAN - Denny Ade Putra alias Denko, pengedar sabu yang ditangkap petugas BNN, Jumat 5/5/2017 lalu dikirim ke Rutan Balikpapan. Belakangan diketahui pengedar tersebut menjual sabu kepada pelajar dengan harga Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu. "Dia jual paket murah kepada pelajar. Dengan harga segitu tentu mampu dijangkau pelajar yang patungan, lalu dipakai bersama-sama," ujar Kepala BNN Balikpapan AKBP Halomoan Tampubolon, Selasa 9/5/2017. Denko sengaja membat paket kecil sabu yang diperuntukkan bagi pelanggannya yang mayoritas masih mengenyam bangku pendidikan Sekolah Menengah Atas di Balikpapan Timur. Tak hanya pelajar kepada petugas ia juga mengedar ke lapisan warga lain yang masuk dalam kategori menengah ke bawah. Baca Delapan Tersangka Musnahkan 658 Gram Sabu dengan Dibuang ke Kloset Baca Mengaku Kepepet, Pria Ini Jual Sabu dengan Margin Keuntungan Rp 10 Ribu "Setelah dikroscek, ternyata seminggu sebelum dia tertangkap ternyata kakaknya terlebih dahulu masuk sel, juga gara-gara edar narkoba oleh anggota Polsek Balikpapan Selatan," beber Tampu sapaan akrabnya. Pemberitaan sebelumnya, baru-baru ini BNN Kota Balikpapan menangkap salah seorang pengedar sabu yang menjadikan pelajar sekolah sebagai pelanggannya. "Kami mendapat informasi dari masyarakat tentang adanya peredaran narkoba atau penjualan narkoba jenis sabu yang diedarkan khusus kepada pelajar Tingkat SLTP dan SLTA di daerah Batakan, Balikpapan Timur," ujar Kepala BNN Kota Balikpapan AKBP Halomoan Tampubolon kepada Senin 8/5/2017. Pada Jumat 5/5/2017, petugas BNN melakukan penyelidikan yang berujung pada penangkapan Denny Ade Putra alias Denko di Jalan Mulawarman, Batakan RT 08, Manggar, Kalimantan Timur. Baca Tersangka Buang Sabu 1 Kg di Dalam Kloset Baca Kurang dari Sebulan, Oknum Polresta Samarinda Kembali Tertangkap Jelang Transaksi Sabu "Waktu kami tangkap tersangka sedang main bola. Kami periksa dan minta ia menunjukkan narkoba miliknya. Tersangka kemudian menunjukkan tempat penyimpanan narkoba yang disimpan di kandang ayam dalam pekarangan rumah," ungkap Tampu sapaan akrabnya. Dari tangan tersangka petugas menyita barang bukti berupa 13 paket hemat sabu siap edar, uang sebesar Rp dan 2 bundel plastik cetik ukuran 3x4 cm. "Sebanyak 13 poket sabu tersebut sudah siap edar dengan harga rata rata Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu per poket," tuturnya. Hingga kini tersangka dan barang bukti diamankan di kantor BNN Kota Balikpapan untuk pemeriksaan dan pengembangan lebih lanjut. * Home Metropolitan Sabtu, 20 September 2014 - 0239 WIB Jadi Pengedar Sabu, IH Untung Rp200 Ribu per 10 Paket A A A TANGERANG SELATAN - Seorang pria pengangguran nekat jadi pengedar sabu. Dia bisa meraup keuntungan Rp200 ribu per sepuluh paket sabu dengan berat sekitar lima berinisial IH alias B 22, warga Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, ditangkap anggota Reskrim Polsek Ciputat saat sedang mengedarkan narkoba jenis Humas Polsek Ciputat Iptu Mulyawan Ansyur mengatakan, awalnya masyarakat mengadukan adanya dugaan transaksi sabu di wilayah Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Ciputat Kompol Burhanudin memerintahkan Tim Buser Polsek Ciputat untuk melakukan penggerebekan ke lokasi. Tim Buser pun berhasil menangkap IH saat sedang berdiri di pinggir jalan. Tim Buser lalu melakukan penggeledahan dan menemukan barang bukti sebanyak 10 paket sabu yang disimpan di kantong celana sebelah kiri."Pelaku tidak dapat mengelak. Katanya sabu itu baru diterimanya dari seorang pria berinisial Y alias T. Anggota berpencar melakukan pengejaran terhadap pria itu," jelas Mulyawan kepada wartawan, Jumat 19/9/2014.Mulyawan mengatakan, IH mengaku menjadi pengedar sabu sejak bulan Juli 2014. Dia menjadi pengedar sabu karena tidak memiliki pekerjaan tetap. Terlebih, dengan menjadi seorang pengedar, dia bisa meraup keuntungan besar."Dia pengangguran dan tidak memiliki keahlian khusus. Apalagi dia seorang pemakai, lalu dia minta ke bandar agar bisa menjadi pengecer. Dia mengaku dapat untung Rp200 ribu per sepuluh paket sabu dengan berat sekitar lima gram," kata sabu itu akan dijerat Pasal 114 Jo 112 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal lima tahun penjara.zik narkoba Berita Terkini More 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu Laporan Wartawan Banjarmasin Post Irfani Rahman BANJARMASIN - Jajaran Badan Narkotika Nasional Provinsi BNNP Kalimantan Selatan telah menyita 3,4 kilo sabu dari 4 tersangka. Ternyata untuk satu tersangka yakni Adwad alias Ka'ik 45 warga Jalan Sutoyo S Gang Swadaya Kota Banjarmasin mengaku hanya diupah Rp 200 ribu padahal dia mengambil sabu seberat gram atau 2 kilogram sabu. Ka'ik ditangkap petugas BNNP Kalsel pada Rabu 30/1/2019 sore usai mendapat informasi ada seseorang membawa sabu dari Jalan A Yani Km17. Begitu digeledah lelaki yang mengenakan motor jenis Honda Revo ini didapati membawa sabu seberat 2 kilo lebih. "Cuma disuruh mengambil ke seseorang ke km 17 waktu itu, di upah Rp 200 ribu," tuturnya ketika ditanya. Kenapa dirinya mau mengambil sabu tersebut, padahal upahnya hanya Rp200 ribu, Ka'ik mengatakan itu adalah persekot. "Nanti katanya lagi," katanya. Ka'ik sendiri ditangkap petugas saat melintas di Jalan Beruntung Jaya depan Klinik Harmoni Kelurahan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. Kepala BNNP Kalsel Brigjen Nixon Manurung didampingi Kabid Pemberantasan AKBP Edy Saprianadi , Senin 11/2/2019 mengatakan tersangka Adward atau Ka'ik adalah kurir. Ia menerima narkotika dari seseorang di Jalan A Yani Km17 Gambut yang katanya akan diserahkan kepada seseorang di Jalan Linbgkar Selatan. "Mereka hanya berhubungan lewat Hp, yang bersangkutan di upah sekitar Rp 200 ribu sampai Rp300 ribu dan telah dilakukan sebanyak 4 kali," papar Nixon. Barang bukti yang mereka temukan yakni dua paket sabu dengan berat atau bersih gram atau 2,4 kilogram sabu. 08 de Abril de 2014 – 03h56 horas / G1 O preço do combustível nos postos de Botucatu SP está acima dos valores encontrados nas cidades da região. Em postos de Ourinhos, por exemplo, o preço médio do etanol é de R$1,86 e da gasolina R$ 2,78. Em Bauru SP este valor fica na média de R$ 1,94 para o etanol e R$ 2,79 para a gasolina. Já em Botucatu, dificilmente se acha o etanol mais barato que R$ 2,19 e a gasolina passa dos R$ 3. É difícil encontrar um consumidor que não fique assustado com o preço do combustível na cidade. A cada ano que passa abastecer está mais caro. Fábio dos Santos mora em Botucatu e trabalha há quase dois anos em Bauru. Viaja todos os dias, mas só abastece o carro em Bauru, que costuma ser mais barato. “Ao fim de um mês resulta em uma grande economia." Para completar o tanque de um carro popular com etanol em Botucatu, o motorista gasta em média R$ 115, já em outras cidades da região, encher este mesmo tanque com etanol custa em torno de R$ 103. A motorista Audrian de Oliveira Lopes disse que acha um absurdo o preço de combustível e gás na cidade. “Na região é o lugar mais caro que tem é Botucatu, por que toda região o combustível é bem mais em conta e a qualidade é a mesma e não muda", reclama a cuidadora de idosos. Já o professor Luiz Antônio Menoqui conta que não consegue entender a diferença de preço. “Eu tenho parentes que moram em Santos, pagam mais barato o combustível e não tem usinas de cana de açúcar e álcool. O povo daqui tem que tomar a consciência que é uma realidade que nós temos aqui faz tempo e ninguém toma providência." Quem é de fora da cidade e abastece em Botucatu se assusta com o preço, como a advogada Isabela Nunes da Silva que não costuma olhar o preço, mas quando soube que o preço era 20 centavos mais caro achou um absurdo. ”Muito mais caro. Lá eu pago R$ 1,95, R$1,99. Aqui está muito caro". 30% do valor pago em combustíveis é imposto Foto Reprodução / TV TEM30% do valor pago em combustíveis é imposto Foto Reprodução / TV TEM Segundo o economista Paulo André, o preço do combustível é formado por vários impostos, mas que são pagos pelas refinarias. O fato de termos várias usinas na região não representa custos mais baixos. O economista ainda explica que a alta variação de preços em cidades diferentes, depende dos custos e das margens de lucro dos proprietários Com menos concorrência, o preço acaba sendo maior. “A usina da cana de açúcar e álcool não pode vender direto para o posto, ele tem que vender para distribuidora. Já referente a concorrência, onde há concorrência maior, há um controle maior e melhor, a melhor forma de se ter uma controle de preços é uma concorrência maior." Pelo telefone, alguns donos de postos de Botucatu disseram que eles têm que pagar o frete do combustível, coisa que não acontece, por exemplo, em Bauru, onde há maior concorrência e as distribuidoras acabam não cobrando. “Para eles, o preço é formado pelo frete, custos do posto e o lucro. A cada litro de gasolina que entra no tanque do seu carro, 30% é imposto." Já para os motoristas que não tem a oportunidade de abastecer em outra cidade, como o Fábio, que trabalha em Bauru, o que resta é pesquisar o preço mais em conta na cidade, mesmo a diferença sendo pequena. - Aksi penyelundupan sabu kini makin ini sabu berbungkus layaknya kado gagal dari Malaysia gagal edar di Indonesia. Pelakunya tiga emak-emak dengan berat sabu dibungkus kado mencapai 9,5 kg. Bila diuangkan nilainya mencapai Rp 10 miliar. Sembilan paket sabu tersebut dibuat layaknya kados untuk pasangan pengantin yang baru menikah. Baca juga Perdaya Karyawan, Begini Modus Komplotan Penipu Bawa Kabur Dua Unit AC dari UFO Palangkaraya Baca juga Presiden Sri Lanka Janji Mundur Malah Kabur, Gotabaya Rajapaksa Diduga ke Singapura Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan biasanya kasus yang kerap ditemukan sabu disimpan ke dalam bungkus teh cina. Namun, kali ini berbeda, trio emak-emak ini punya cara lain untuk mencoba mengecoh polisi. Baca juga Trio Emak-emak Tergiur Jadi Kurir Narkoba, Upah 1 Kg Sabu Nyaris 5 Kali UMR Jakarta "Mereka membungkus sabu itu dengan bungkus kado. Ada nomor-nomornya. Jadi seperti hadiah. Dibungkus Kado terus ada ucapan 'Selamat Pengantin Baru'," katanya saat ditanya di Mapolres Metro Jakarta Barat pada Kamis 14/7/2022. Sementara itu, Kasat Narkoba Jakarta Barat, AKBP Akmal menambahkan trio emak-emak ini sudah beraksi beberapa kali. Mereka menggunakan cara berbeda setiap mau menyelundupkan narkoba. "Beda-beda, kadang diselipkan dalam baju. Mereka berangkat dari Pekanbaru itu biasa memang untuk menyamarkan dan mengelabui petugas," tambah Akmal. Ilustrasi Sabu-sabu Tribunnews Batam/ Istimewa Bila dirupiahkan, total sabu sitaan polisi itu mencapai kurang lebih Rp 10 miliar. Kasus Penyelundupan narkoba jaringan Malaysia - Jakarta pada Kamis 14/7/2022.Sejumlah paket sabu yang dibungkus kado dihadirkan saat rilis kasus Penyelundupan narkoba jaringan Malaysia - Jakarta pada Kamis 14/7/2022. Ketiga pelaku berhijab ini berinisial Y 52, I 45 dan N 46.

berat sabu paket 200 ribu